ANALISIS FAKTOR SOSIAL YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KELAPA SAWIT PETANI RAKYAT (STUDI KASUS : DESA SITUMBAGA KECAMATAN HALONGONAN KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA)
Agrisentrum
Keywords:
Faktor Sosial, Umur, Pendidikan, Pengalaman, Jumlah TanggunganAbstract
Petani memiliki peran yang jamak dalam melaksanakan usahataninya yaitu petani adalah sebagai manajer, sebagai kepala keluarga, dan sebagai juru tani. Sebagai manajer serta juru tani yang berhubungan pada kemampuan dalam mengelola usahatani yang dipengaruhi faktor eksternal dan faktor internal pribadi petani tersebut yang disebut dengan karakteristik sosial ekonomi. Sedangkan sebagai keluarga petani harus mampu memberikan kehidupan yang layak serta dapat memenuhi kebutuhan anggota keluarganya. Fokus penelitian ini adalah bagaimana pengaruh umur terhadap pendapatan petani kelapa sawit, bagaimana pengaruh pendidikan terhadap pendapatan petani kelapa sawit, bagaimana pengaruh pengalaman berusahatani terhadap pendapatan petani kelapa sawit, bagaimana pengaruh jumlah tanggungan terhadap pendapatan petani kelapa sawit di daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel umur (X1) tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani dari hasil didapat nilai T hitung < Ttabel (0,832< 2,035) yang artinya H0 diterima dan H1 ditolak dengan tingkat kepercayaan 95 %. Dengan demikian umur tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kelapa sawit rakyat. Hal ini dinyatakan bahwa umur petani kelapa sawit baik produktif dan tidak produktif, tidak akan mempengaruhi pendapatan petani, sehingga tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara umur dengan pendapatan petani. Variabel Pendidikan (X2) tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani dari hasil didapat nilai T hitung < Ttabel (0.441< 2,035) yang artinya H0 diterima dan H1 ditolak dengan tingkat kepercayaan 95 %. Dengan demikian variabel pendidikan tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kelapa sawit rakyat. Pada petani kelapa sawit rakyat di daerah penelitian di katakan bahwa pendidikan tidak mempengaruhi pendapatan petani, karena pendidikan petani di daerah penelitian rata-rata tingkat SMA/sederajat, hal ini kurang dapat mendukung melakukan budidaya kelapa sawit yang lebih modren. Variabel pengalaman (X3) berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani dari hasil didapat nilai T hitung > Ttabel ( 2.122> 2.035) yang artinya H1 diterima dan H0 ditolak dengan tingkat kepercayaan 95 %. Dengan demikian variabel pengalaman berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kelapa sawit rakyat. Hal ini dikarenakan pengalaman rata-rata petani kelapa sawit di daerah penelitin 20 tahun sehingga pengalaman budidaya kelapa sawit akan lebih baik. Variabel Jumlah Tanggungan (X4) tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani dari hasil didapat nilai T hitung > Ttabel ( 0,523> 2,035) yang artinya H1 ditolak dan H0 diterima dengan tingkat kepercayaan 95 %. Dengan demikian variabel jumlah tanggungan berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kelapa sawit.