ANALISIS BIAYA PRODUKSI USAHATANI KELAPA SAWIT RAKYAT (Elaeis guineensiss Jacq) TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KECAMATAN SEI BAMBAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
Agrisentrum
Abstract
Faktor–faktor yang mempengaruhi besarnya pendapatan sangatlah kompleks. Namun demikian, faktor tersebut dapat dibagi kedalam dua golongan sebagai berikut yaitu pertama faktor eksternal dan faktor internal serta kedua faktor manajemen. Hal yang termasuk faktor internal adalah umur petani, pendidikan, pengetahuan, pengalaman dan keterampilan, jumlah tenaga kerja, luas lahan dan modal. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh biaya produksi seperti luas lahan, biaya peralatan, biaya bibit, biaya pestisida, biaya pupuk dan biaya tenaga kerja terhadap pendapatan petani. Untuk mengetahui tingkat keuntungan petani kelapa sawit rakyat. Untuk mengetahui usahatani kelapa sawit layak diusahakan di daerah penelitian. Untuk menguji hipotesis 1 yaitu dengan menganalisis biaya produksi usahatani kelapa sawit rakyat terhadap pendapatan petani digunakan Analisis Regresi Linier Berganda. Untuk menyelesaikan hipotesis ke 2 yaitu mengetahui pendapatan petani kelapa sawit rakyat digunakan rumus : ? = TR – TC. Untuk mengetahui nilai kelayakan usahatani kelapa sawit rakyat di daerah penelitian digunakan persamaan sebagai berikut R/C Rasio. Berdasarkan analisis yang dilakukan bahwa biaya produksi luas lahan (X1), biaya peralatan (X2) dan biaya pupuk (X5) tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kelapa sawit rakyat (Y) dan biaya bibit (X3), biaya pestisida (X4) dan biaya tenaga kerja (X6) berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kelapa sawit rakyat (Y). Penerimaan rata-rata usahatani kelapa sawit rakyat adalah sebesar Rp. 24.439.488/ha/tahun, sedangkan biaya rata-rata yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 13.206.023/ha/tahun dengan demikian pendapatan rata-rata yang diperoleh adalah sebesar Rp. 11.233.465/ha/tahun. Analisis R/C Ratio pada usahatani kelapa sawit rakyat sebesar 1,85, artinya setiap biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp. 13.206.023/ha/tahun maka akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 24.439.488/ha/tahun sehingga usahatani kelapa sawit rakyat mendapatkan keuntungan.