RESPON PENGGUNAAN PUPUK NPK MUTIARA PADA TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa) DENGAN APLIKASI MIKORIZA ARBUSKULAR

Authors

  • Alif Hilman Muttaqin Universitas Alwashliyah
  • Dini Mufriah Universitas Alwashliyah Medan
  • Eri Samah Universitas Alwashliyah Medan
  • Adriansyah Adriansyah Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Alwashliyah Medan

DOI:

https://doi.org/10.47662/alulum.v12i2.691

Keywords:

Bawang merah, mikoriza abuskular, NPK

Abstract

Bawang merah (Allium cepa L) merupakan salah satu komoditi hortikultura yang termasuk ke dalam sayuran rempah yang digunakan sebagai pelengkap bumbu masakan guna menambah citarasa dan kenikmatan masakan. Pemupukan merupakan salah satu faktor penentu dalam upaya meningkatkan hasil tanaman.Penggunaan pupuk anorganik (pupuk kimia) dalam jangka panjang menyebabkan kadar bahan organik tanah menurun, struktur tanah rusak, dan pencemaran lingkungan Pada penggunaan CMA, akar tanaman akan secara aktif mensekresikan berbagai macam senyawa ke dalam tanah yang disebut eksudat akar. Peran eksudat akar antara lain melumasi ujung akar danmelindungi akar dari kekeringan (desikasi) serta menstabilkan agregat mikro tanah. Tujuan dari Penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh pemberian CMA  dan NPK Mutiara terhadap pertumbuhan tanaman  bawang merah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan Faktor I. Pupuk NPK Mutiara yang terdiri dari 4 taraf yaitu:M0 = Kontrol,M1 = Pupuk NPK 0,75 gram / tanaman,M2 = Pupuk NPK 1,5 gram / tanaman,M3 = Pupuk NPK 3 gram / tanaman, Faktor II : Cendawan Mikoriza arbuskula terdiri dari 3 taraf yaitu C0 = 0 gram / tanaman, C1 = 10 gram / tanaman, C2 = 20 gram / tanaman. Hasil Penelitian menunjukkan Penggunaan pupuk NPK Mutiara dan pupuk CMA tidak berpengaruh terhadap semua parameter tinggi tanaman dan jumlah daun. Tinggi daun tertinggi terdapat pada perlakuan M1C2 yaitu sebesar 27.08 cm dan jumlah daun tertinggi pada perlakuan M2C1 sebesar 15 helai daun.

References

Ardiansyah, Gunawan Budiyanto, dan Mulyono. 2016. Skripsi : Aplikasi Limbah Cair Industri Tempe Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Selada (Lactuca sativa). Fakultas Pertanian UMY. Yogyakarta

Badri, D. V. and Vivanco, J. M. 2009. Regulation and function of root exudates. Plant, Cell and Environment, 33 (6): 666-681.

Bangun, E., M. Nur, H.I., F.H. Silalahi, dan J. Ali. 2000. Pengkajian Teknologi Pemupukan Bawang Merah di Sumatera Utara. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Spesifik Lokasi Menuju Desentralisasi Pembangunan Pertanian. 13-14 Maret 2000. Medan. Hlm. 338-342.

Chen, J., Fangbo, C, Hairong X, Min H, Yingbin, Z & Xiong, Y 2017, Effects of single basal application of coated compound fertilizer on yield and nitrogen use efficiency in doublecropped rice, The Crop Journal, 5 (3):265–270.

Dewi, N. 2012. Aneka Bawang. Pusatka Baru Press. Jogjakarta. 195 hlm

Eri Samah. 2006. Pemanfaatan Flavonoid Sebagai Stimulasi Simbiosis Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) Dengan Bibit Manggis (Garcinia mangostana L.). Tesis. Universitas Andalas. 72 halaman.

Gardeman,J.W.1975. Vesicular-arbuscular mycorrhizal. In. Torrey JG dan DT Clarkson (eds). The Development and

unction of Roots. Academic Press Inc., London, 575–591.

Gardner FP, Pearce RB, and Mitchell RL. 1991. Physicology of Crop Plants. Diterjemahkan oleh H.Susilo. jakarta. Universitas Indonesia Press.

Hilman, Y & Noordiyati, I 1988, ‘Pengujian pemupukan P dan K berimbang pada tanaman bawang putih di tanah

sawah’, Bul. Penel. Hort. vol. 16, no. 1, pp. 48-54.

Isnaini, M. 2006. Pertanian Organik. Kreasi Wacana. Yogyakarta. Hal 247-248.

Nurdin. 2011. Penggunaan Lahan Kering di Das Limboto Provinsi Gorontalo untuk Pertanian Berkelanjutan. Jurnal

Litbang Pertanian 30(3):98-107.

Nurtika, N & Sumarni, N 1992, ‘Pengaruh sumber, dosis dan waktu aplikasi pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan hasil tomat’ , Bul Penel. Hort., vol. 22, no. 1, pp. 96-101.

Octaviani, N. 2009. Pemanfaatan CendawanMikoriza Arbuskula (CMA) sebagai Pupuk Hayati Untuk Meningkatkan Produksi Pertanian. http://ipb.ac.id. Diakses 9 November 2016.

Pattimahu, D.V. 2004. Restorasi lahan kritis pasca tambang sesuai kaidah ekologi. Makalah Mata Kuliah Falsafah Sains. Sekolah Pasca Sarjana, IPB – Bogor.

Pengaruh Pupuk Majemuk NPK (15-15-15) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Padi Sawah. Jurnal Agrivigor 4: 188-197.

Pirngadi, S. dan S. Abdulrachman. 2005.

Pitojo, S. 2003. Benih Bawang Merah. Kanisius. Yogyakarta. 82 hlm

Pitojo, S. 2003. Benih Bawang Merah. Kanisius. Yogyakarta. 82 hlm.BPPT. 2007. Teknologi Budidaya Tanaman Bawang Merah. http://iptek.net.id/ind/teknologi-bawang-merah/index.php. Diakses 01 April 2018

Prayudyaningsih, R,. 2012. Mikoriza dalam pengelolaan hama – penyakit terpadu di pesemaian. Info teknis EBONY. 9(1) : 55-75.

Prihastuti. 2007. Isolasi dan karakterisasi mikoriza vesikular-arbuskular di lahan kering masam, Lampung Tengah. Berk. Penel. Hayati 12: 99-106.

Rahmah, S. Yusran. dan Umar, H. (2014). Sifat Kimia Tanah Pada Berbagai Tipe Penggunaan Lahan Di Desa Bobo Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Warta Rimba, 2(1), 88-95.

Rumondang, J. dan Y. Setiadi. 2011. Evaluasi aplikasi fungi mikoriza arbuskula (FMA) dan respon pertumbuhannya terhadap jati (Tectona grandis Linn. F.) di persemaian. Jurnal Silvikultur Tropika.Vol.01(3):194-197.

Said AR. Assagaf. 2017. Pengaruh pemberian pupuk NPK mutiatra terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung (Zea Mayz L.) di desa batu boy kec. Namlea kab. Buru

Saridevi, (2013). Perbedaan Sifat Biologi tanah Pada Berbagai Tipe Penggunaan Lahan di Tanah Andisol, Inceptisol, dan Vertisol. Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 2 (4), 214-223.

Downloads

Published

2024-07-30