AGRISENTRUM https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum <p>Jurnal Agrisentrum merupakan jurnal ilmiah yang dikhususkan untuk ilmu-ilmu Agribisnis dan sosial ekonomi pertanian. Jurnal ini diterbitkan dua kali setahun yaitu setiap Bulan Juni dan Bulan Desember.</p> <p style="display: none;"><a href="https://medialampung.id/">toto slot</a></p> en-US fbalatif@gmail.com (Fuad) lookatfaisal@gmail.com (Faisal Azhari Baldan Panjaitan) Tue, 27 Aug 2024 22:46:07 +0700 OJS 3.3.0.8 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 PENGARUH MODAL DAN LUAS LAHAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH (Oryza sativa L) (STUDI KASUS : DESA SABUNGAN KECAMATAN SEI KANAN KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/794 <p>Upaya untuk meningkatkan produksi usahatani padi sawah telah banyak dilakukan baik oleh pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, maupun perguruan tinggi. Namun kenyataan menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh petani masih berada dibawah potensi genetiknya. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor seperti : pengetahuan teknis dan pengalaman petani, serta tersedianya prasarana transportasi dan irigasi. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi pertimbangan petani dalam mengambil keputusan untuk menggunakan input usahatani seperti bibit, pupuk, tenaga kerja dan obat-obatan. Fokus penelitian ini adalah bagaimana pengaruh modal dan luas lahan terhadap pendapatan petani padi sawah di daerah penelitian. Berapa besar keuntungan&nbsp; usahatani padi sawah&nbsp; dan Apakah usahatani padi sawah&nbsp; layak untuk diusahakan di daerah penelitian. Untuk menguji hipotesis yaitu diduga ada pengaruh modal dan luas lahan terhadap pendapatan petani padi sawah di daerah penelitian. Diduga ada keuntungan&nbsp; usahatani padi sawah&nbsp; di daerah penelitian. Diduga usahatani padi sawah&nbsp; layak untuk diusahakan di daerah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil panen padi sawah dibuktikan dengan T<sub>hitung</sub> &gt; T<sub>tabel </sub>yaitu 3,588 &gt; 2,08. Luas lahan berpengaruh terhadap hasil panen hasil ini dibuktikan dengan T<sub>hitung </sub>&gt; T<sub>tabel </sub>yaitu 5,583 &gt; 2,08. Modal kerja dan luas lahan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil panen padi sawah di Desa Sabungan Kecamatan Sei Kanan Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Keuntungan petani padi sawah di daerah penelitian sebesar Rp. 18.357.000 per musim tanam. Usahatani padi sawah layak untuk diusahakan di daerah penelitian dikarenakan nilai R/C Rasio yang di peroleh lebih besar dari satu (R/C Rasio &gt; 1). Dengan nilai 2,74 &gt; 1, maka dikatakan bahwa usahatani padi sawah non irigasi&nbsp; layak di usahakan di daerah penelitian</p> Farhan Hidayatl, Leni Handayani Copyright (c) 2024 AGRISENTRUM https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/794 Mon, 14 Oct 2024 00:00:00 +0700 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN BIBIT KELAPA SAWIT BERSERTIFIKAT DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT KEBUN (PPKS) AEK PANCUR KECAMATAN TANJUNG MORAWA KABUPATEN DELI SERDANG https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/846 <p>Banyaknya permintaan benih menyebabkan tidak terpenuhinya permintaan benih para petani kelapa sawit, hal ini merupakan salah satu peluang bagi produsen benih tidak resmi (palsu). Penggunaan benih palsu menimbulkan kerugian yang besar,karena produktifitas tanaman dari benih palsu kurang dari setengah tanaman dari benih unggul. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana faktor harga bibit, mutu bibit, jenis/varietas bibit, jumlah bibit mempengaruhi permintaan&nbsp; bibit, mutu bibit, jenis/varietas, bibit dan jumlah bibit kelapa sawit bersertifikat&nbsp; Di Pusat Penelitian&nbsp; Kelapa Sawit&nbsp; Kebun (PPKS)&nbsp; Aek Pancur Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda menggunakan&nbsp; rumus pendapatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan hasil regresi linier berganda dapat ditentukan bahwa variabel Harga bibit&nbsp; (X<sub>1</sub>)&nbsp; berpengaruh nyata terhadap permintaan bibit kelapa sawit bersertifikat di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Kebun AEK Pancur Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang dari hasil didapat nilai T <sub>hitung </sub>&gt; T<sub>tabel</sub> (2.713&gt;1.98) yang artinya H<sub>0</sub> ditolak dan H<sub>1</sub> diterima dengan tingkat kepercayaan 95 %. Dengan demikian harga&nbsp; berpengaruh nyata terhadap permintaan bibit kelapa sawit. Berdasarkan hasil regresi linier berganda dapat ditentukan bahwa variabel mutu bibit (X<sub>2</sub>) berpengaruh nyata terhadap permintaan bibit kelapa sawit bersertifikat dari hasil didapat nilai T <sub>hitung </sub>&gt; T<sub>tabel</sub> (2.991 &gt; 1.98) yang artinya H<sub>0</sub> ditolak dan H<sub>1</sub> diterima dengan tingkat kepercayaan 95 %. Dengan demikian variabel mutu bibit berpengaruh nyata terhadap permintaan bibit kelapa sawiit. Berdasarkan hasil regresi linier berganda dapat ditentukan bahwa variabel jumlah jenis/varietas bibit (X<sub>3</sub>)&nbsp; berpengaruh nyata terhadap permintaan bibit kelapa sawit bersertifikat dari hasil didapat nilai T <sub>hitung </sub>&gt; T<sub>tabel</sub> (3.305 &gt; 1.98) yang artinya H<sub>1</sub> diterima dan H<sub>0</sub> ditolak dengan tingkat kepercayaan 95 %. Dengan demikian variabel jumlah anggota keluarga berpengaruh nyata terhadap permintaan bibit kelapa sawit bersertifikat. Berdasarkan hasil regresi linier berganda dapat ditentukan bahwa variabel jumlah bibit (X<sub>4</sub>)&nbsp; berpengaruh nyata terhadap permintaan bibit kelapa sawit bersertifikat&nbsp; dari hasil didapat nilai T <sub>hitung </sub>&gt; T<sub>tabel</sub> (8.937 &gt; 1.98) yang artinya H<sub>1</sub> diterima dan H<sub>0</sub> ditolak dengan tingkat kepercayaan 95 %. Dengan demikian variabel jumlah bibit&nbsp; berpengaruh nyata terhadap permintaan bibit kelapa sawit bersertifikat</p> Suhendra, Leni Handayani Copyright (c) 2024 AGRISENTRUM https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/846 Sat, 28 Dec 2024 00:00:00 +0700 PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KARYAWAN PANEN PADA PT.PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/782 <p>Besar kecilnya kompensasi sangat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan panen. Ada beberapa faktor yang dapat mendorong kepuasan kerja karyawan panen antara lain besar kecilnya gaji, premi dan termasuk dalam kompensasi Finansial (kompensasi langsung) dan ada juga pemberian kompensasi non finansial (kompensasi tidak langsung) seperti perumahan, pakaian dan alat kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, cuti dan pemberian beras. Fokus penelitian ini adalah bagaimana pemberian kompensasi, jaminan yang diterima, tingkat kepuasan karyawan&nbsp; panen di PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk Devisi I Desa Batu Lokong Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang.Untuk menguji hipotesis&nbsp; yaitu terdapat sistem pemberian kompensasi, jaminan yang diterima dan kepuasan&nbsp; kepada karyawan&nbsp; panen di PT.PP London Sumatra Indonesia Tbk Devisi I Desa Batu Lokong Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan &nbsp;analisis yang dilakukan bahwa sistem pengupahan karyawan perkebunan di PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk&nbsp;&nbsp; Devisi 1 Desa Batu Lokong Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang telah sesuai dengan keinginan karyawan yaitu pemberian gaji pokok telah sesuai dengan Surat Edaran Penetapan UMP dan UMK se Sumut dengan nomor : 500.15.14.1/15696 tahun 2023 sebesar Rp. 2.809.915 dan tahun 2024 UMK Deli Serdang sebesar Rp. 3.505.076 disesuaikan dengan masa kerja. Pemberian gaji pokok belum termasuk pemberian kompensasi tunjangan, premi dan jaminan lainnya. Jaminan yang diterima karyawan perkebunan di PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk Devisi 1 Desa Batu Lokong Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang sudah terpenuhi oleh pihak perusahaan kepada karyawan Perkebunan. Tingkat kepuasan karyawan terhadap sistem pengupahan di PT. PP London Sumatra Indonesia Tbk&nbsp;&nbsp; Devisi 1 Desa Batu Lokong Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang adalah puas dengan skor 32,73.</p> Mhd.Nazli Al Haffiz, Leni Handayani Copyright (c) 2024 AGRISENTRUM https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/782 Mon, 09 Sep 2024 00:00:00 +0700 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN CABAI MERAH PADA KONSUMEN RUMAH TANGGA STUDI KASUS : DESA PAGARAN MALAKA KECAMATAN LUBUK BARUMUN KABUPATEN PADANG LAWAS https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/804 <p>Permintaan cabai merah oleh masyarakat di Desa Pagaran Malaka Kecamatan&nbsp; Lubuk Barumun Kabupaten Padang Lawas&nbsp; dipengaruhi oleh banyak hal,&nbsp; seperti harga cabai merah itu sendiri, harga barang lain&nbsp; yang dapat menjadi barang substitusi atau komplementer dan jumlah penduduk serta pendapatan konsumen. Analisis permintaan cabai merah dengan langkah-langka yang lebih baik guna mengatasi permintaan ketersediaan cabai merah yang berdampak pada kenaikan harga sehingga kebutuhan cabai merah masyarakat di Desa&nbsp; Pagaran Malaka Kecamatan Lubuk Barumun Kabupaten Padang Lawas dapat terpenuhi. Fokus penelitian ini adalah faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi permintaan cabai merah di daerah penelitian. Seberapa besar faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan cabai merah di daerah penelitian. Untuk menguji hipotesis yaitu diduga faktor-faktor saja yang paling berpengaruh permintaan cabai merah di daerah penelitian. Diduga faktor harga cabai merah, harga barang pengganti/harga cabai rawit,&nbsp; jumlah anggota keluarga dan pendapatan keluarga mempengaruhi permintaan cabai merah di daerah penelitian . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-Faktor yang&nbsp; mempengaruhi permintaan cabai merah di Desa Pagaran Malaka adalah pendapatan keluarga (X<sub>4</sub>)&nbsp; jumlah anggota keluarga (X<sub>3</sub>) harga barang pengganti/harga cabai rawit (X<sub>2</sub>) dan harga cabai merah (X<sub>1</sub>). Dari hasil analsisis regresi linear berganda didapatkan hasil uji t dengan taraf kepercayaan 95% atau ? 0,05 yang menyimpulkan bahwa variabel harga cabai merah, harga barang pengganti, jumlah anggota keluarga&nbsp; dan pendapatan keluarga&nbsp; berpengaruh nyata terhadap permintaan cabai merah di Desa Pagaran Malaka Kecamatan Lubuk Barumun Kabupaten Padang Lawas</p> Nur Habiba Nasution, Leni Handayani Copyright (c) 2024 AGRISENTRUM https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/804 Wed, 30 Oct 2024 00:00:00 +0700 RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (ELAEIGUINEENSIS JACQ) PADA MEDIA TANAH ULTISOL DENGAN APLIKASI PUPUK HAYATI MIKORIZA DAN PUPUK NPK DI PEMBIBITAN https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/892 <p>Pemberian pupuk NPK dan pupuk hayati mikoriza dengan media tanah Ultisol bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi antara pupuk NPK dan pupuk hayati <em>single effect </em>mikoriza. Pengaruh tunggal pupuk NPK terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di persemaian utama. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jambi pada bulan Agustus 2023 sampai dengan bulan Oktober 2023. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial dua faktor. dan setiap kombinasi diulang sebanyak 3 kali. Faktorkan terlebih dahulu pupuk NPK dengan tiga dosis 10 g 6,7 g 3,4 g. dan rekomendasi 10 g. Dosis pupuk hayati faktor kedua dengan tiga perlakuan 10 g 6,7 g 3,4 g. dan rekomendasi 10. Variabel Pengamatan seperti pertambahan tinggi bibit, pertambahan jumlah daun, pertambahan diameter batang, panjang rachis, luas daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi dosis pupuk hayati mikoriza dan pupuk NPK dapat meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa sawit di persemaian utama. Kombinasi pupuk hayati mikoriza 10 g + pupuk NPK 10 g memberikan pertumbuhan terbaik dibandingkan tanpa kombinasi pupuk hayati mikoriza dan pupuk NPK. Pemberian pupuk hayati mikoriza 10 gr + NPK 10 gr memberikan hasil tertinggi pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun.</p> Nurliana Pulungan, Ichpan Zulfansyah, Ni'mal Hamdi BM, Syahriandi Akbari Copyright (c) 2024 AGRISENTRUM https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/892 Tue, 11 Feb 2025 00:00:00 +0700 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA I KEBUN KARANG INONG DESA ALUE GEUNTENG KECAMATAN RANTO PEUREULAK KABUPATEN ACEH TIMUR https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/778 <p>Produktivitas merupakan salah satu komponen yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan apabila ingin mencapai tujuan yang teleh ditetapkan perusahaan. Dalam kegiatannya perusahaan harus mampu meningkatkan produktivitas dari waktu kewaktu karena ini menyangkut pada produksi perusahaan itu sendiri. Dalam melaksanakan target produktivitas, sumber daya manusia memegang peran penting, karena kegiatan perusahaan tidak mungkin dapat dilakukan dengan baik tanpa didukung oleh sumber daya manusia. Maka diperlukan suatu rangsangan untuk meningkatkan produktivitas kerja, agar memperoleh hasil untuk mencapai tujuan perusahaan. Fokus penelitian ini adalah bagaimana pengaruh faktor- faktor yang meliputi umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, pengalaman bekerja dan premi terhadap produktivitas&nbsp; karyawan pemanen dan pemupuk kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara I Kebun Karang Inong Desa Alue Geunteng Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur. Untuk menguji hipotesis yaitu diduga ada pengaruh faktor-faktor yang meliputi umur, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, pengalaman bekerja dan premi terhadap produktivitas&nbsp; karyawan pemanen dan pemupuk kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara I Kebun Karang Inong Desa Alue Geunteng Kecamatan Ranto Peureulak Kabupaten Aceh Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda. Berdasarkan &nbsp;analisis yang dilakukan bahwa secara serempak umur (X<sub>1</sub>), tingkat pendidikan (X<sub>2</sub>), pengalaman bekerja (X<sub>3</sub>), jumlah tanggungan (X<sub>4</sub>) dan premi (X<sub>5</sub>) berpengaruh nyata terhadap produktivitas karyawan pemanen (Y) dengan demikian hipotesis diterima. Sedangkan secara&nbsp; parsial umur (X<sub>1</sub>), pengalaman bekerja (X<sub>3</sub>), premi (X<sub>5</sub>)&nbsp; berpengaruh nyata terhadap produktivitas kerja karyawan pemanen (Y) dan secara parsial tingkat pendidikan (X<sub>2</sub>) dan jumlah tanggungan (X<sub>4</sub>) tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas kerja karyawan pemanen (Y).Secara serempak umur (X<sub>1</sub>), tingkat pendidikan (X<sub>2</sub>), pengalaman bekerja (X<sub>3</sub>), jumlah tanggungan (X<sub>4</sub>) dan premi (X<sub>5</sub>) berpengaruh nyata terhadap produktivitas karyawan pemupuk (Y) dengan demikian hipotesis diterima. Sedangkan secara&nbsp; parsial pengalaman bekerja (X<sub>3</sub>) dan premi (X<sub>5</sub>) berpengaruh nyata terhadap produktivitas kerja karyawan pemupuk (Y) sedangkan umur (X<sub>1</sub>), tingkat pendidikan (X<sub>2</sub>) dan jumlah tanggungan (X<sub>4</sub>) tidak berpengaruh nyata terhadap produktivitas kerja karyawan pemupuk&nbsp; (Y)</p> Muhammad Dede Lazuardi Purba, Leni Handayani Copyright (c) 2024 AGRISENTRUM https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/778 Tue, 27 Aug 2024 00:00:00 +0700 PENGARUH BIAYA SARANA PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH (Oryza sativa L) NON IRIGASI https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/800 <p>Upaya untuk meningkatkan produksi usahatani (padi sawah) telah banyak dilakukan baik oleh pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, maupun perguruan tinggi. Namun kenyataan menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh petani masih berada dibawah potensi genetiknya. Fokus penelitian ini adalah bagaimana pengaruh faktor sarana produksi luas lahan, biaya tenaga kerja, biaya benih, biaya&nbsp; pupuk, &nbsp;biaya pestisida dan biaya peralatan terhadap pendapatan petani &nbsp;padi sawah&nbsp; non irigasi, berapa besar keuntungan &nbsp;usahatani padi sawah non irigasi, apakah usahatani padi sawah non irigasi layak untuk diusahakan di daerah penelitian. Untuk menguji hipotesis yaitu diduga ada pengaruh faktor sarana produksi luas lahan, biaya tenaga kerja, biaya benih, biaya&nbsp; pupuk, biaya pestisida dan biaya peralatan terhadap pendapatan petani, diduga ada keuntungan dalam usahatani padi sawah non irigasi, diduga padi sawah non irigasi layak yang di usahakan di daerah penelitian. Berdasarkan &nbsp;analisis yang dilakukan bahwa secara serempak faktor produksi luas lahan&nbsp; (X<sub>1</sub>), biaya tenaga kerja&nbsp; (X<sub>2</sub>), biaya benih (X<sub>3</sub>), biaya pupuk (X<sub>4</sub>), biaya pestisida (X<sub>5</sub>) dan biaya penyusutan alat (X<sub>6</sub>) yang digunakan oleh petani padi sawah non irigasi berpengaruh nyata terhadap&nbsp; pendapatan petani. Sedangkan secara parsial usahatani padi sawah non irigasi dengan&nbsp; faktor produksi&nbsp; luas lahan&nbsp; (X<sub>1</sub>), biaya pupuk (X<sub>4</sub>)&nbsp; biaya pestisida (X<sub>5</sub>) dan biaya penyusutan alat (X<sub>6</sub>) berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani padi sawah non irigasi sedangkan biaya tenaga kerja (X<sub>2</sub>) dan biaya benih (X<sub>3</sub>) tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani padi sawah non irigasi. Keuntungan petani padi sawah non irigasi di daerah penelitian sebesar Rp. 18.357.000/ Rp. /musim tanam. Usahatani padi sawah non irigasi layak untuk diusahakan di daerah penelitian dikarenakan nilai R/C Rasio yang di peroleh lebih besar dari satu (R/C Rasio &gt; 1). Dengan nilai 2,74 &gt; 1, maka dikatakan bahwa usahatani padi sawah non irigasi&nbsp; layak di usahakan di daerah penelitian.</p> Muhammad Khairul, Leni Handayani Copyright (c) 2024 AGRISENTRUM https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/800 Mon, 21 Oct 2024 00:00:00 +0700 ANALISIS USAHATANI DAN SISTEM PEMASARAN KELAPA SAWIT(Elaeis guineensiss Jacq) PETANI RAKYAT https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/847 <p>Program perkebunan kelapa sawit juga menjadi salah satu program yang berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat di pedesaan. Berbagai lapisan masyarakat saat ini ikut berkebun kelapa sawit. Pengembalian nilai ekonomi yang tinggi, pengelolaan yang mudah (sistem pertanian yang cukup dikontrol oleh kelompok masyarakat), kemudahan dalam pemasaran, dukungan perusahaan kelapa sawit yang ada di sekitar desa. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis&nbsp; tingkat penerimaan, biaya produksi dan pendapatan petani kelapa sawit&nbsp; rakyat, kelayakan usahatni&nbsp; serta sistem pemasaran kelapa sawit petani rakyat di Desa Balai Jaya Kota Kecamatan Balai Jaya Kabupaten Rokan Hilir. Untuk menguji hipotesis yaitu diduga ada&nbsp; tingkat penerimaan, biaya produksi dan pendapatan petani kelapa sawit petani rakyat serta adanya sistem pemasaran kelapa sawit petani rakyat di daerah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda dan menggunakan rumus pendapatan. Hasil penelitian menunjukan bahwaSecara serempak (Uji F) biaya produksi luas lahan, biaya peralatan, biaya bibit, biaya pestisida, biaya pupuk dan biaya tenaga kerja berpengaruh terhadap pendapatan petani kelapa sawit rakyat yaitu F hitung (1223,001) &gt; F tabel (2,36). Sedangkan secara parsial (Uji T) bahwa biaya produksi luas lahan (X<sub>1</sub>), biaya peralatan (X<sub>2</sub>) dan biaya pupuk (X<sub>5</sub>) tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kelapa sawit rakyat (Y) dan biaya bibit (X<sub>3</sub>), biaya pestisida (X<sub>4</sub>) dan biaya tenaga kerja (X<sub>6</sub>) berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kelapa sawit rakyat (Y). Penerimaan rata-rata usahatani kelapa sawit rakyat adalah sebesar Rp. 24.439.488/ha/tahun, sedangkan biaya rata-rata yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 13.206.023/ha/tahun dengan demikian pendapatan rata-rata yang diperoleh adalah sebesar Rp. 11.233.465/ha/tahun. Analisis R/C Ratio pada usahatani kelapa sawit rakyat sebesar 1,85, artinya setiap biaya yang dikeluarkan sebanyak Rp. 13.206.023/ha/tahun maka akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 24.439.488/ha/tahun sehingga usahatani kelapa sawit rakyat mendapatkan keuntungan. Rantai pemasaran kelapa sawit rakyat di daerah penelitian dari petani ke pedagang&nbsp;&nbsp;&nbsp; Pengumpul Desa (Agen)&nbsp;&nbsp; selanjunya dari agen di jula ke&nbsp; Pabrik Pengolahan&nbsp; CPO.</p> Sri Insaf Widodo, Leni Handayani Copyright (c) 2024 AGRISENTRUM https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/847 Sat, 28 Dec 2024 00:00:00 +0700 ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH KERITING (Capsicum annum L) DI PASAR TRADISIONAL KECAMATAN SIMPANG KANAN KABUPATEN ACEH SINGKIL https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/783 <p>Cabai merah keriting merupakan salah satu komoditas yang memiliki fluktuasi harga yang cukup besar. Fluktuasi harga cabai merah keriting dapat disebabkan oleh besarnya jumlah penawaran dan besarnya jumlah permintaan. Semakin tinggi jumlah penawaran maka harga akan rendah, sedangkan semakin sedikitnya jumlah penawaran harga akan semakin meningkat ( <em>ceteris paribus </em>). Harga cabai merah yang sangat fluktuatif menjadikan komoditas ini sulit untuk dapat diprediksi. Saluran distribusi pemasaran pada cabai merah keriting di mulai dari petani dan berakhir pada konsumen akhir. Anggota yang saling berhubungan selama kegiatan pemasaran produk berlangsung akan membentuk sebuah saluran distribusi. Semakin panjang saluran distribusi pemasaran maka semakin banyak biaya yang akan dikeluarkan dan semakin besar juga harga yang akan dibiayai oleh konsumen akhir serta akan membuat margin keuntungan yang rendah, sebaliknya semakin pendek saluran distribusi pemasaran maka semakin sedikit lembaga yang terlibat sehingga harga yang akan di bayarkan oleh konsumen akan lebih kecil serta akan membuat margin keuntungan yang tinggi. Fokus penelitian ini adalah bagaimana saluran pemasaran cabai merah keriting. Bagaimana biaya pemasaran, margin pemasaran, keuntungan pada lembaga pemasaran cabai merah keriting. Bagaimana tingkat efisiensi pemasaran cabai merah keriting di daerah penelitian. Untuk menguji hipotesis menggunakan rumus margin pemasaran, profit margin dan biaya pemasaran serta efisiensi pemasaran cabai merah di Kecamatan Simpang Kanan. Hasil penelitian menunjukan saluran pemasaran yang dapat memberikan petani keuntungan yang lebih besar adalah petani yang memasarkan cabai merah dengan menggunakan jalur pemasaran yang lebih singkat seperti saluran III yaitu petani menjual cabai merahnya kepada pedagang pengecer. Total Margin&nbsp; pemasaran pada saluran pemasaran I sebesar Rp 8.000 dengan total profit margin Rp. 6.072/Kg. Total margin pemasaran pada saluran pemasaran II sebesar Rp 7.000 dengan total profit margin &nbsp;Rp 5.449/Kg dan Total margin pemasaran pada saluran pemasaran III sebesar Rp 6.500 dengan total profit margin &nbsp;Rp 4.000/Kg. Efisiensi pemasaran cabai merah yang paling efisien adalah pada saluran III yaitu sebesar 3.75% yang memiliki nilai efisiensi yang paling kecil dibandingkan pada saluran I&nbsp; sebesar 4.82%. dan &nbsp;pada saluran II efisiensi pemasaran sebesar 3.87%.</p> Monica Ranti Harahap, Leni Handayani Copyright (c) 2024 AGRISENTRUM https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/783 Mon, 09 Sep 2024 00:00:00 +0700 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN KONSUMEN TERHADAP TELUR AYAM RAS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MEDAN https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/845 <p>Pendapatan rumah tangga sangat mempengaruhi daya beli konsumen terhadap suatu produk khususnya dalam hal ini yaitu produk telur ayam ras, karena pendapatan rumah tangga sangat mempengaruhi minat konsumen untuk membeli telur ayam ras, namun telur ayam merupakan produk makanan yang sehat dan sangat terjangkau oleh kalangan masyarakat baik kecil, menengah maupun atas. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalis karakteristik konsumen&nbsp; telur ayam ras dan menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan telur ayam ras di Pasar Tradisional Kota Medan. Untuk menguji hipotesis yaitu diduga ada karakteristik konsumen permintaan telur ayam ras. Diduga ada faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan telur ayam ras di Pasar&nbsp; Tradisional Kota Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik konsumen telur ayam ras di pasar tradisional Kota Medan, jenis kelamin yang paling banyak adalah perempuan dengan umur berkisar antara 20 – 40 tahun, pendidikan terakhir SMA/sederajat, pekerjaan yang paling banyak adalah Ibu Rumah Tangga dan pendapatan keluarga per bulan&nbsp; rata-rata Rp. 2.654.285 antara (Rp..2.100.000 dan 3.000.000. Dari hasil analsisis regresi linear berganda didapatkan hasil uji t dengan taraf kepercayaan 95% atau ? 0,05 yang menyimpulkan bahwa variabel harga telur ayam ras (X<sub>1</sub>) dengan nilai T <sub>hitung </sub>&gt; T<sub>tabel</sub> (2.799 &gt; 1.98), harga barang penganti T <sub>hitung </sub>&gt; T<sub>tabel</sub> (2.981&gt; 1.98), pendapatan keluarga (X<sub>4</sub>), dengan nilai T <sub>hitung </sub>&gt; T<sub>tabel</sub> (9.837 &gt; 1.98) berpengaruh nyata terhadap permintaan telur ayam ras sedangkan jumlah anggota keluarga (X<sub>3</sub>) tidak berpenagruh nyata terhadap permintaan konsumen dengan nilai T <sub>hitung </sub>&lt; T<sub>tabel</sub> ( 1.315 &lt; 1.98)</p> Kelvin Rinaldi, Leni Handayani Copyright (c) 2024 AGRISENTRUM https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/845 Sat, 28 Dec 2024 00:00:00 +0700 ANALISIS FAKTOR SOSIAL YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KELAPA SAWIT PETANI RAKYAT (STUDI KASUS : DESA SITUMBAGA KECAMATAN HALONGONAN KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA) https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/779 <p>Petani memiliki peran yang jamak dalam melaksanakan usahataninya yaitu petani adalah sebagai manajer, sebagai kepala keluarga, dan sebagai juru tani. Sebagai manajer serta juru tani yang berhubungan pada kemampuan dalam mengelola usahatani yang dipengaruhi faktor eksternal dan faktor internal pribadi petani tersebut yang disebut dengan karakteristik sosial ekonomi. Sedangkan sebagai keluarga petani harus mampu memberikan kehidupan yang layak serta dapat memenuhi kebutuhan anggota keluarganya. Fokus penelitian ini adalah bagaimana pengaruh umur terhadap pendapatan petani kelapa sawit, bagaimana pengaruh pendidikan terhadap pendapatan petani kelapa sawit, bagaimana pengaruh pengalaman berusahatani terhadap pendapatan petani kelapa sawit, bagaimana pengaruh jumlah tanggungan terhadap pendapatan petani kelapa sawit di daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel umur&nbsp; (X<sub>1</sub>) tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani dari hasil didapat nilai T <sub>hitung </sub>&lt; T<sub>tabel</sub> (0,832&lt; 2,035) yang artinya H<sub>0</sub> diterima dan H<sub>1</sub> ditolak dengan tingkat kepercayaan 95 %. Dengan demikian umur tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kelapa sawit rakyat. Hal ini dinyatakan bahwa umur petani kelapa sawit baik &nbsp;produktif dan tidak produktif, tidak akan mempengaruhi pendapatan petani, sehingga tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara umur dengan pendapatan petani. Variabel Pendidikan&nbsp; (X<sub>2</sub>) tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani dari hasil didapat nilai T <sub>hitung </sub>&lt; T<sub>tabel</sub> (0.441&lt; 2,035) yang artinya H<sub>0</sub> diterima dan H<sub>1</sub> ditolak dengan tingkat kepercayaan 95 %. Dengan demikian variabel pendidikan tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kelapa sawit rakyat. Pada petani kelapa sawit rakyat di daerah penelitian di katakan bahwa pendidikan tidak mempengaruhi pendapatan petani, karena pendidikan petani di daerah penelitian rata-rata tingkat SMA/sederajat, hal ini kurang dapat mendukung melakukan budidaya kelapa sawit yang lebih modren. Variabel pengalaman (X<sub>3</sub>)&nbsp; berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani dari hasil didapat nilai T <sub>hitung </sub>&gt; T<sub>tabel</sub> ( 2.122&gt; 2.035) yang artinya H<sub>1</sub> diterima dan H<sub>0</sub> ditolak dengan tingkat kepercayaan 95 %. Dengan demikian variabel pengalaman berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kelapa sawit rakyat. Hal ini dikarenakan pengalaman rata-rata petani kelapa sawit di daerah penelitin&nbsp; 20 tahun sehingga pengalaman budidaya kelapa sawit akan lebih baik. Variabel Jumlah Tanggungan (X<sub>4</sub>)&nbsp; tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani dari hasil didapat nilai T <sub>hitung </sub>&gt; T<sub>tabel</sub> ( 0,523&gt; 2,035) yang artinya H<sub>1</sub> ditolak dan H<sub>0</sub> diterima dengan tingkat kepercayaan 95 %. Dengan demikian variabel jumlah tanggungan berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani kelapa sawit.</p> Anugrah Perdana Siregar, Leni Handayani Copyright (c) 2024 AGRISENTRUM https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/779 Tue, 27 Aug 2024 00:00:00 +0700 ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI SAYURAN DATARAN RENDAH (STUDI KASUS : DESA BATANG TANGGAL BARU KECAMATAN LUBUK BARUMUN KABUPATEN PADANG LAWAS https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/803 <p>Desa Batang Tanggal Baru &nbsp;merupakan salah satu pemasok sayuran ke pasar-pasar yang ada di Kecamatan Lubuk Barumun yang ada Kabupaten Padang Lawas. Komoditas sayuran yang paling banyak diusahakan oleh petani di daerah penelitian antara lain: bayam, kangkung, sawi, kacang panjang, terong dan tomat. Petani sayuran di Desa Batang Tanggal Baru menanam sayur dengan sistem yang bermacam-macam. Sebagian petani melakukan sistem penanaman rotasi, dimana setelah melakukan pemanenan satu jenis sayuran kemudian lahan ditanami jenis sayuran yang lain. Namun sebagian besar petani melakukan sistem polikultur, yaitu petani menanam berbagai macam sayuran pada satu lahan pada saat yang bersamaan. Sawi, kangkung dan bayam merupakan tiga jenis komoditas sayuran yang selalu ditanami secara polikultur oleh petani sayuran. Fokus penelitian ini adalah bagaimana pola kombinasi usahatani sayuran dataran rendah berpengaruh terhadap pendapatan petani di daerah penelitian. Bagaimana pendapatan usahatani sayuran dataran rendah dengan pola kombinasi di daerah penelitian. Apakah usahatani sayuran dataran rendah dengan pola kombinasi layak diusahakan di daerah penelitian. Untuk menguji hipotesis yaitu diduga ada pola kombinasi usahatani sayuran dataran rendah di daerah penelitian. Diduga ada pengaruh pendapatan usahatani sayuran dataran rendah di daerah penelitian. Diduga usahatani sayuran dataran rendah layak di usahakan di daerah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis usahatani dengan menggunakan rumus pendapatan Pd = TR – TC dan rumus kelayakan R/C Rasio. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pola kombinasi komoditi di daerah penelitian terdiri dari 4, yakni : Pola kombinasi 1 : Sawi –Bayam-Kangkung. Pola kombinasi 2 : Sawi- Bayam. Pola kombinasi 3 : Sawi-Kangkung. Pola Monokultur : Sawi. Pendapatan usahatani sayuran per petani per musim tanam tertinggi terdapat pada usahatani dengan pola kombinasi II &nbsp;yaitu dengan penanaman sayuran sawi-bayam yaitu sebesar Rp.2.894.150 per petani per musim tanam. Usahatani sayuran dataran rendah dengan semua pola kombinasi layak diusahakan di daerah penelitian dengan nilai R/C Ratio&nbsp; &gt; 1. Kelayakan tertinggi terdapat pada pola monukultur yaitu nilai R/C Ratioa sebesar 3.18 per petani per musim tanam</p> Siti Ayun Harahap, Leni Handayani Copyright (c) 2024 AGRISENTRUM https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/803 Wed, 30 Oct 2024 00:00:00 +0700 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHA TAHU STUDI KASUS PENGUSAHA TAHU DI KELURAHAN SARI REJO KECAMATAN MEDAN POLONIA KOTA MEDAN https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/857 <p>Pada proses pembuatan tahu, faktor-faktor produksi memiliki peranan penting. Faktor-faktor yang di maksud antara lain seperti ketersediaan bahan baku, bahan penunjang, tenaga kerja dan peralatan. Agar mendapatkan produksi yang tinggi, pengrajin tahu harus cermat dalam pengunaan faktor-faktor seperti bahan baku, bahan penunjang, tenaga kerja dan peralatan dalam menghasilkan produksi. Semakin besar bahan baku industri yang di usahakan maka kemungkinan hasil produksi yang di peroleh semakin tinggi. Begitu juga tenaga kerja dibutuhkan dalam jumlah relatif banyak dan jumlah biaya produksi yang terlalu besar dengan harapan akan mendapatkan hasil produksi yang tinggi. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh biaya produksi bahan baku, tenaga kerja, bahan bakar dan peralatan dalam pembuatan tahu terhadap pendapatan usaha kecil. Untuk menganalisis kelayakan industri kecil tahu di daerah penelitian. Berdasarkan &nbsp;analisis yang dilakukan bahwa secara serempak faktor produksi biaya bahan baku (X<sub>1</sub>), biaya bahan bakar (X<sub>2</sub>), biaya tenaga kerja (X<sub>3</sub>) dan&nbsp;&nbsp; biaya penyusutan alat (X<sub>4</sub>)&nbsp; yang digunakan oleh pengusaha tahu&nbsp; berpengaruh nyata terhadap&nbsp; pendapatan pengusaha. Sedangkan secara parsial usaha tahu dengan&nbsp; faktor produksi&nbsp; biaya bahan baku (X<sub>1</sub>), biaya bahan bakar (X<sub>2</sub>) berpengaruh tidak&nbsp; nyata terhadap pendapatan pengusaha tahu sedangkan biaya tenaga kerja (X<sub>3</sub>) dan biaya Penyusutan alat (X<sub>4</sub>)&nbsp; berpengaruh nyata terhadap pendapatan pengusaha tahu. Nilai OIR yang diperoleh yaitu 1,51 maka usaha tahu yang ada di daerah penelitian dapat dikatakan layak diusahakan karena nilai OIR .&gt; 1. Dari hasil penelitian dilapangan penerimaan usaha tahu&nbsp; yang diperoleh pengusaha sampel berkisar Rp. 10.925.000/bulan sampai Rp. 17.300.000/bulan dengan total penerimaan rata-rata Rp. 13.285.000/bulan. Total Pendapatan adalah penerimaan pengusaha tahu yang telah dikurangi dengan biaya produksi yang telah dikeluarkan pengusaha dalam menghasilkan tahu. Pendapatan dihitung perbulan. Dari hasil penelitian dilapangan pendapatan&nbsp; pengusaha tahu yang di peroleh pengusaha tahu berkisar Rp. 2.853.638/bulan sampai Rp.7.455.834/bulan dengan total pendapatan rata-rata Rp. 4.893.865/bulan.</p> Dicky Fadli Hermanda, Leni Handayani Copyright (c) 2024 AGRISENTRUM https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/857 Fri, 10 Jan 2025 00:00:00 +0700 ANALISIS USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum annum L) STUDI KASUS : DESA SIDODADI RAMUNIA KECAMATAN BERINGIN KABUPATEN DELI SERDANG https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/777 <p>Produksi cabai merah di Desa Sidodadi Ramunia Kecamatan Beringin secara rata-rata terus mengalami kenaikan. Akan tetapi, meski rata-rata mengalami kenaikan pada luas lahan dan produksinya namun petani masih belum mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dengan sangat maksimal karena komoditi cabai merah &nbsp;ini sangat rentan terhadap salah satunya hama dan penyakit yang menyerang yang membuat rata-rata petani menjadi rugi besar sehingga berpengaruh pada harga cabai itu sendiri (berfluktuasi). Desa Sidodadi Ramunia Kecamatan&nbsp; Beringin merupakan desa yang memiliki potensi lahan yang cocok untuk berbagai kegiatan pertanian. Oleh sebab itu, masyarakat pada umumnya berpenghasilan dari kegiatan bertani. Desa Sidodadi Ramunia Kecamatan Beringin salah satu desa yang memproduksi cabai merah dengan cukup baik dan memiliki tingkat rata – rata harga produsen maksimal, meskipun luas lahan jauh berbeda dibandingkan kecamatan lainnya yang berada di Kabupaten Deli Serdang. Fokus penelitian ini adalah bagimana tingkat keuntungan petani cabai merah dan apakah usahatani cabai merah&nbsp; layak diusahakan di Desa Sidodadi Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang. Untuk menguji hipotesis&nbsp; yaitu d iduga ada tingkat keuntungan dan kelayakan petani cabai merah di daerah penelitian. Untuk menguji hipotesis menggunakan rumus pendapatan dan kelayakan petani&nbsp; cabai merah. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata pendapatan yang diperoleh dari usahatani tanaman cabai merah &nbsp;yang dihasilkan petani responden di Desa Sidodadi Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang sebesar Rp. 37.608.543 &nbsp;per musim tanam. Hasil kelayakan usahatani cabai merah&nbsp; di peroleh nilai R/C Ratio sebesar 5,67. Hal ini berarti untuk setiap Rp. 100,- yang dikeluarkan petani akan memberikan keuntungan sebesar 5,67 kali lipat. Sesuai dengan kriteria kelayakan yang diperoleh yaitu R/C Ratio &gt; 1, maka usahatani cabai merah layak untuk di usahakan atau menguntungkan</p> Putra Pradana, Leni Handayani Copyright (c) 2024 AGRISENTRUM https://ejurnal.univamedan.ac.id/index.php/agrisentrum/article/view/777 Tue, 27 Aug 2024 00:00:00 +0700