ANALISIS KOMPARASI TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI KARET RAKYAT DENGAN USAHATANI KELAPA SAWIT RAKYAT (Studi Kasus : Desa Pasar Sayur Matinggi Kecamatan Dolok Sigompulon Kabupaten Padang Lawas Utara)
Agrisentrum
Abstract
Hasil wawancara dengan petani di desa ini, disimpulkan bahwa: persepsi keuntungan usahatani kelapa sawit rakyat adalah lebih tinggi daripada usahatani karet rakyat, masa TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) usahatani karet menjadi TM (Tanaman Menghasilkan) lebih lama dibandingkan usahatani kelapa sawit, tingkat kesulitan perawatan lahan karet lebih tinggi dibandingkan dengan kelapa sawit sehingga dibutuhkan tenaga kerja yang ahli pula, harga karet lebih berfluktuatif dibandingkan dengan harga TBS kelapa sawit, biaya replanting karet lebih tinggi dibandingkan biaya replanting kelapa sawit karena replanting lahan karet harus didahului dengan pembersihan sisa pohon karet sampai ke akarakarnya, pabrik atau tempat menjual hasil panen karet lebih sedikit dibandingkan dengan pabrik atau tempat menjual hasil TBS. Dalam usahataninya, petani tidak terlalu rinci dalam perhitungan penerimaan dan biaya karena petani pada umumnya tidak memiliki catatan usahatani yang memadai. Dengan demikian, perlu dilakukan suatu penelitian lanjutan untuk menguji apakah memang usahatani kelapa sawit rakyat tersebut benar lebih menguntungkan dibandingkan dengan karet rakyat. Penelitian yang dilakukan ini berjenis penelitian kuantitatif dengan bentuk analisis dan subjek yang dijadikan sumber dalam penelitian ini adalah petani kelapa sawit dan karet rakyat. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Metode analisis data menggunakan rumus pendapatan ? = TR – TC dan rumus penerimaan TR = Jumlah produksi dilaki harga jual serta rumus biaya produksi TC = FC + VC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya usahatani kelapa sawit rakyat sebesar Rp. 10.405.920 sedangkan biaya produksi usahatani karet rakyat sebesar Rp. Rp. 11.462.675 pertahun. Biaya produksi usahatani kelapa sawit rakyat lebih rendah dari biaya produksi usahatani karet rakyat. Penerimaan usahatani kelapa sawit rakyat sebesar Rp.28.230.000 sedangkan penerimaan usahatani karet rakyat sebesar Rp. Rp. 31.320.000 pertahun. Penerimaan usahatani kelapa sawit rakyat lebih rendah dari penerimaan usahatani karet rakyat. Pendapatan petani kelapa sawit rakyat sebesar Rp. 17.824.080 sedangkan pendapatan usahatani karet rakyat sebesar Rp. Rp. 19.860.369 pertahun. Penerimaan usahatani kelapa sawit rakyat lebih rendah dari penerimaan usahatani karet rakyat