PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MEMAHAMI AL-QUR’AN

Authors

  • Dirja Hasibuan

Abstract

Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa dan negara. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Untuk dapat menyesuaikan perkembangan membaca dan memahami Al-Qur’an dalam kreativitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak ditingkatkan, jalur yang tepat untuk meningkatkannya, melalui jalur pendidikan. Perkembangan yang begitu pesat, menggugah peneliti untuk dapat merancang dan melaksanakan pendidikan yang lebih terarah pada penerapan strategi cooperative learning dan metode drill dalam meningkatkan kemampuan membaca dan memahami Al-Qur’an. Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan, khususnya Pendidikan Agama Islam (PAI) materi Al-Qur’an, tidak terlepas dari kurikulum yang diajarkan, yang bertujuan meningkatkan mutu kualitas yang baik. Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar. Penerapan strategi pembelajaran yang inovatif dan variatif oleh guru pendidikan agama Islam diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam. Motivasi belajar tersebut sangat penting sebagai pendorong atau penggerak aktivitas belajar mereka untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Strategi pembelajaran yang inovatif maksudnya langkah-langkah yang dipilih dan diterapkan guru bersifat merubah atau mengganti strategi atau metode-metode lama yang biasa digunakan. Sedangkan variatif dimaksudkan sebagai keaneka ragaman dan ada perubahan-perubahan dalam strategi. Dalam tatanan empiris, tidak sedikit guru pendidikan agama Islam yang masih terpaku kepada strategi yang berorientasi tradisionalistis dan monoton. Orientasi tradisionalistis maksudnya guru membiarkan peserta didik menggantungkan diri pada kelompok/teman yang homogen, penekanan pada tugas dan sebagainya. Monoton maksudnya metode yang diterapkan satu macam, sistem pembelajaran satu arah misalnya dengan metode ceramah. Implikasinya peserta didik menjadi jenuh, kejenuhan ini membuat peserta didik semakin kurang memiliki perhatian dalam pembelajaran, dan akibatnya banyak peserta didik mengobrol, mengantuk, dan sebagainya. Realita di atas didukung dengan motivasi belajar peserta didik yang rendah. Motivasi belajar tersebut mengakibatkan hasil belajar yang tidak mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Perkembangan model pembelajaran dari waktu kewaktu terus mengalami perubahan. Model-model tradisional kini mulai ditinggalkan berganti dengan model yang lebih modren. Sejalan dengan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran yang kini banyak mendapat respon adalah model strategi cooperative learning atau strategi pembelajaran kooperatif. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa sehingga peserta didik mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Dalam interaksi ini, peserta didik akan membentuk komunitas yang memungkinkan mereka untuk mencintai satu sama lain. Dalam suasana belajar yang penuh dengan persaingan dan pengisolasian peserta didik, sikap dan hubungan yang negatif akan terbentuk dan mematikan semangat peserta didik. Suasana seperti ini akan menghambat pembentukan pembelajaran secara aktif. Oleh karena itu, guru/pendidik perlu menciptakan suasana belajar sedemikian rupa sehingga peserta didik bekerja sama secara bergotong-royong. Sangat banyak penelitian yang dilakukan terpisah oleh orangorang yang berbeda dalam konteks yang berlainan mengenai penggunaan metode pembelajaran cooperative learning. Data tersebut menunjukkan bahwa suasana belajar cooperative learning menghasilkan prestasi yang lebih tinggi, hubungan yang lebih positif, dan penyesuaian psikologis yang lebih baik dari pada suasana belajar yang penuh dengan persaingan dan memisah-misahkan peserta didik.

Downloads

Published

2019-02-20

How to Cite

Hasibuan, D. (2019). PENERAPAN STRATEGI COOPERATIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MEMAHAMI AL-QUR’AN. HIBRUL ULAMA, 1(2), 16–22. Retrieved from https://ejurnal.univamedan.ac.id/hibrululama/article/view/115